Tujuan - mendekonstruksi realitas ekonomi, sosial, dan lingkungan di masyarakat pesisir dengan perspektif akuntansi ekonomi politik. Desain / metodologi / pendekatan - Metode kualitatif dengan paradigma postmodern dan perspektif akuntansi ekonomi politik. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ekonomi politik akuntansi memainkan peran penting dalam "bertransaksi" seperti koin (logam) yang memiliki dua sisi yang berbeda. Dimana di satu sisi para pelaku (nelayan) memiliki kepentingan ekonomi yang berbenturan dengan pelestarian alam dan di sisi lain, kehidupan ekonomi dan sosial masih bergantung pada alam sebagai sumber utama mereka. Dengan demikian, hasil dekonstruksi yang ditawarkan dapat menyelaraskan hubungan antara masyarakat (ekonomi dan sosial) dengan alam. Implikasi Praktis - Pemerintah daerah dan pusat, khususnya kementerian kelautan dan perikanan, serta masyarakat pesisir dapat memperoleh manfaat dari akuntansi keberlanjutan sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan selaras dengan kehidupan sosial dan kelestarian lingkungan. Orisinalitas / nilai - hasil dekonstruksi yang ditawarkan berasal dari kearifan lokal jenius masyarakat pesisir yang mulai dilupakan. Makalah ini mencoba mendekonstruksi realitas masyarakat pesisir dalam memberikan solusi tanpa menghancurkan mata pencaharian utama masyarakat. Parameter yang menerapkan konsep triple bottom line adalah bahwa ada harmonisasi antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.